Rasulullah SAW bersabda dengan maksud: Semua dosa akan ditangguhkan
Allah, yakni balasan menurut kehendakNya, hingga ke hari Qiamat, kecuali
balasan menderhakai kedua ibu bapa. Maka sesungguhnya Allah
menyegerakan balasan kepada pelakunya pada masa hidupnya sebelum mati -
Diriwayatkan oleh Al-Hakim
Suatu hari seorang alim berniat
untuk pergi ke Tanah Suci mengerjakan ibadah haji. Waktu dia meminta
izin kepada ibunya, ternyata ibunya yang sudah tua itu sangat keberatan.
Menurut
ibunya, “Tunda dahulu keberangkatanmu sampai tahun depan”. Ia merasa
bimbang terhadap keselamatan anaknya, kerana orang alim itu adalah
satu-satunya anak yang hidup dari hasil perkahwinan dengan almarhum
suaminya.
Rupanya orang alim yang soleh itu sudah tidak
dapat menahan keinginannya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
Maka, walaupun tidak mendapat restu dari ibunya, dia berkemas-kemas lalu
berangkat menuju ke Tanah Haram.
Jelas keputusannya ini
bertentangan dengan ajaran Nabi kerana redho Allah bergantung kepada
redho orang tua, begitu pula murka Allah terletak dalam murka orang tua.
Ketika
menyaksikan anaknya yang pergi juga, ibu yang sudah tua itu
tergopoh-gapah mengejar anaknya. Akan tetapi anaknya itu sudah telalu
jauh. Dia tidak mendengar suara ibunya yang memanggil-manggil sambil
berlari-lari itu.
Dalam marahnya ibu yang sangat cinta
kepada anaknya tersebut menadahkan kedua tangannya lalu berdoa: “Ya
Allah, anakku satu-satunya telah membakar diriku dengan panasnya api
perpisahan. Ku mohon pada-Mu, balaslah dia dengan seksaan yang setimpal.
Sebagai ibunya, aku merasa sakit hati, ya Allah.”
Doa ini
jelas tidak pada tempatnya bagi seorang ibu yang seharusnya bijaksana.
Sebab di antara doa-doa yang dikabulkan adalah doa seorang ibu terhadap
anaknya. Bumi seolah-olah bergoyang mendengar doa ini.
Namun
orang alim tadi terus juga berjalan. Dekat sebuah kota kecil sebelum
sampai tempat tujuannya, orang alim itu berhenti melepaskan lelah.
Menjelang
Maghrib dia berangkat ke masjid dan solat sampai Isyak. Sesudah itu ia
terus mengerjakan solat-solat sunat dan wirid hingga jauh malam.Secara
kebetulan di sudut kota yang lain, pada malam itu terjadi peristiwa yang
menggemparkan.
Ada seorang pencuri yang masuk ke dalam
rumah salah seorang penduduk. Orang yang punya rumah terjaga dan
bersuara. Tiba-tiba pencuri itu terjatuh kerana terlanggar suatu benda
di kakinya.
Ketika terdengar bunyi sesuatu yang jatuh itu, maka orang yang punya rumah pun memekik-mekik sambil berkata: “pencuri! pencuri.”
Seisi
kampung terbangun semuanya. Dengan ketakutan pencuri itu lari sekuat
tenaga. Orang-orang kampung terus mengejarnya. Pencuri itu lari ke arah
masjid dan masuk ke halaman masjid tersebut. Orang-orang pun mengejar ke
sana. Ternyata pencuri itu tidak ditemukan di dalam rumah Allah itu.
Salah
seorang di antara mereka memberitahu kepada pemimpinnya: “Kita sudah
mencari di sekeliling masjid, namun tidak ada bekas-bekasnya
sedikitpun.”
Yang lainnya pula berkata: “Tidak mungkin dia
ditelan bumi, aku yakin dia belum lari dari sini. Kalau di luar masjid
tidak ada, mari kita cari ke dalam masjid. Berkemungkinan dia
bersembunyi di situ.”
Maka orang-orang pun masuk ke dalam
masjid. Ternyata betul, di dekat mimbar ada seorang asing sedang duduk
membaca tasbih. Tanpa bertanya-tanya lagi orang itu ditarik keluar.
Tiba
di halaman masjid, orang tadi sudah terkulai dan pengsan kerana dipukul
beramai-ramai. Penguasa hukum di kota tersebut malam itu juga
memutuskan suatu hukuman yang berat kepadanya atas desakan masyarakat
yang marah. Maka orang tersebut diikat pada tiang dan dicambuk badannya.
Keputusan
dari hakim ini jelas menyalahi ajaran Nabi, bahawa seorang hakim
seharusnya menyelidiki hingga hujung suatu perkara, dan tidak boleh
menjatuhkan keputusan berdasarkan hawa nafsu.
Begitu juga
walaupun lelaki itu dituduh menodai kesucian masjid kerana bersembunyi
di dalamnya, dengan berpura-pura bersembahyang dan membaca wirid,
padahal dia adalah pencuri.
Pagi-pagi lagi seluruh
penduduk kota itu sudah berkumpul di pasar menyaksikan jalannya hukumam
qisas itu. Selain algojo melaksanakan tugasnya, orang-orang pun
bersorak-sorak melihat si alim dicambuk hingga pengsan.
Mereka
tidak lagi mematuhi ajaran Islam untuk berbuat adil terhadap siapa
saja, termasuk kepada pencuri yang jahat sekalipun. Darah memercik ke
sana ke mari, orang-orang kelihatan semakin puas.
Semakin
siang semakin ramai orang yang berkumpul menonton dan meludahi pencuri
yang terkutuk itu. Dalam kesakitannya, orang alim yang dihukum sebagai
pencuri itu mendengar salah seorang penduduk yang berkata: “Inilah
hukuman yang setimpal bagi pencuri yang bersembunyi di dalam masjid!”
Sambil meludah muka orang alim tersebut.
Orang yang
dihukum yang dianggap pencuri ini dengan suara yang tersendat-sendat
membuka mulutnya berkata: “Tolong jangan katakan demikian. Lebih baik
beritahukanlah kepada orang ramai bahawa saya ini adalah hamba Allah
yang ingin mengerjakan ibadah haji, tapi tidak mendapat restu dari orang
tua.”
Mendengar ucapan ini, orang yang mendengar jadi
terkejut dan menanyakan siapakah dia sebenarnya. Orang alim tadi membuka
rahsianya, dan masyarakat jadi serba salah. Akhirnya mereka terpaksa
memberitahukan hal itu kepada hakim.
Setelah hakim itu
datang dan tahu duduk perkara yang sebenarnya, maka semua mereka
menyesal. Mereka kenal nama orang alim itu, iaitu orang yang soleh dan
ahli ibadah.
Cuma belum pernah tahu rupanya. Ibu-ibu yang
hadir serta orang tua lainnya ramai yang merasa sedih tidak dapat
menahan diri, tapi sudah tidak ada gunanya.
Malamnya, atas permintaan orang alim itu setelah dibebaskan dari seksaannya, dihantarkan ke rumah ibunya.
Pada
waktu orang alim tersebut akan dihantar, ibunya telah berdoa: “Ya
Allah, jika anakku itu telah mendapatkan balasannya, maka kembalikanlah
dia kepadaku agar aku dapat melihatnya.”
Begitu selesai
doa si ibu, orang yang membawa anaknya pun sampai. Orang alim itu minta
didudukkan di depan pintu rumah ibunya, dan mempersilakan orang yang
mengantarnya itu pergi. Sesudah keadaan sunyi kembali, tidak ada orang
lain, maka orang alim itupun berseru dengan suara yang pilu:
“Assalamualaikum.”
Maka terdengarlah suara oang tua yang
menjawab salamnya dari dalam. Bergetar hati si alim mendangar suara itu:
“Saya adalah musafir yang terlantar. Tolonglah beri saya roti dan air
sejuk,” kata orang alim itu menyamar diri.
“Mendekatlah engkau ke pintu. Hulurkan tanganmu melalui celah pintu,” jawab suara tadi dari dalam.
“Maaf,
saya tidak boleh mendekati pintu kerana kedua kaki saya sangat kaku.
Saya juga tidak dapat menghulurkan tangan melalui celah pintu, kerana
tangan saya terasa letih.”
“Jadi bagaimana caranya?” Si
ibu mengeluh kehilangan akal. “Antara kita ada pemisah yang tidak boleh
dilanggar. Engkau lelaki yang tidak saya kenal, dan saya, walaupun sudah
tua, adalah seorang perempuan.”
“Jangan bimbang wahai
puan,” kata orang alim tersebut. “Saya tidak akan membuka mata kerana
kedua mata saya sangat pedih, jadi saya tidak akan melihat ke arah
puan.”
Mendengar jawapan itu, tidak beberapa lama kemudian
perempuan itu pun keluar membawa sepotong roti dan segelas air sejuk.
Orang alim itu begitu saja merasakan kehadiran ibunya, sudah tidak mampu
lagi menahan diri.
Ia memeluk kaki ibunya dan menjerit
sambil menangis: “Ibu, saya adalah anak ibu yang derhaka.” Ibunya pun
merasa sedih. Dipandangnya orang cacat di mukanya itu lalu ia menjerit
ternyata adalah anaknya. Mereka berdua saling berpelukan dalam tangisan.
Ketika
itu juga perempuan tersebut menadahkan tangannya memohon ampun kepada
Allah: “Ya Allah, kerana telah jadi begini sungguh saya menyesal atas
kemarahan saya kepada anak sendiri, saya bertaubat untuk tidak
mengulangi lagi perkara ini, ampunilah saya ya Allah, serta ampunilah
dosa orang-orang yang menyeksanya kerana kami semua telah disesatkan
oleh godaan iblis dengan nafsu marah.
REMAJA SEHAT TANPA PERGAULAN BEBAS
Pengembangan program KRR melalui jalur Pramuka sangatlah strategi, hal ini mengingat Gerakan Pramuka adalah suatu Gerakan Pendidikan untuk kaum muda (peserta didik 7 s.d 25 tahun) yang bersifat sukarela, non politik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan asal usul, ras, suku dan agama yang menyelenggarakan kepramukaan melalui sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka.
Rabu, 18 Desember 2013
Rabu, 27 November 2013
Cerita Elang
Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang
didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur
sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat
berat pada umurnya yang ke 40.
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang.
Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan - suatuproses transformasi yang panjang selama 150 hari.
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru.
Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang barusudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
...
Sahabat, Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.
Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatanuntuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita.Karena Anda adalah elang-elang itu.
Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah! Salam Motivasi...!
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang.
Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan - suatuproses transformasi yang panjang selama 150 hari.
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru.
Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang barusudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
...
Sahabat, Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.
Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatanuntuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita.Karena Anda adalah elang-elang itu.
Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah! Salam Motivasi...!
Cerita Kapak, Gergaji, Palu, dan Api
Alkisah suatau ketika kapak, gergaji, palu dan nyala api sedang
melakukan perjalanan bersama2. Disuatu tempat perjalanan mereka terhenti
karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalan.
Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan mereka
masing2.
"Itu bisa aku singkirkan" kata kapak. Pukulan2nya keras sekali menghantam baja yang kuat & keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu semakin tumpul sendiri sehingga sampai ia berhenti.
"Sini biar aku yg urus" kata gergaji. Dengan gigi2 yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi alangkah kaget & kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.
"Apa kubilang" kata palu. Kan aku dah ngomong, kalian takan bisa. Sini, sini kutunjukan caranya" Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah."Boleh aku coba?" tanya nyala api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan mendekapnya erat2 tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh dan cair.
...
Sahabat,Ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga diri. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan api cinta kasih yang hangat.
Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah.... tak ada yang tahan menampik cinta dan kasih sayang...
Mengutip kata-kata Pak Mario Teguh :
Hatimu yang mudah merasa kasihan itutidak lemah,
tetapi justru tandabahwa engkau adalah jiwa yang disiapkanbagi peran pelayanan yang besar.
Hati yang kasar dan kejamtidak akan mampu mengemban tugas untuk membahagiakan sesama.
Hatimu yang mudah pedih melihat penderitaan sesama itua dalah rahmat Tuhan.
Bersyukurlah,dan segeralah gunakan rahmat itudalam pekerjaan yang membaikkanhidup banyak orang.
Salam Super dan Motivasi...! ^_^
"Itu bisa aku singkirkan" kata kapak. Pukulan2nya keras sekali menghantam baja yang kuat & keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu semakin tumpul sendiri sehingga sampai ia berhenti.
"Sini biar aku yg urus" kata gergaji. Dengan gigi2 yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi alangkah kaget & kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.
"Apa kubilang" kata palu. Kan aku dah ngomong, kalian takan bisa. Sini, sini kutunjukan caranya" Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah."Boleh aku coba?" tanya nyala api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan mendekapnya erat2 tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh dan cair.
...
Sahabat,Ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga diri. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan api cinta kasih yang hangat.
Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah.... tak ada yang tahan menampik cinta dan kasih sayang...
Mengutip kata-kata Pak Mario Teguh :
Hatimu yang mudah merasa kasihan itutidak lemah,
tetapi justru tandabahwa engkau adalah jiwa yang disiapkanbagi peran pelayanan yang besar.
Hati yang kasar dan kejamtidak akan mampu mengemban tugas untuk membahagiakan sesama.
Hatimu yang mudah pedih melihat penderitaan sesama itua dalah rahmat Tuhan.
Bersyukurlah,dan segeralah gunakan rahmat itudalam pekerjaan yang membaikkanhidup banyak orang.
Salam Super dan Motivasi...! ^_^
Papan dan Rayap
Dikisahkan dua orang laki-laki bekerja keras membuat sebuah perahu.
Ketika sedang sibuk bekerja mereka berdua menemukan rayap disebuah
papan. Salah seorang dari mereka kemudian ingin membuang papan itu tapi
temannya melarang. Dia berkata, ”kenapa papan ini dibuang? Kan sayang.
Lagipula tidak ada masalah. Cuma kena rayap sedikit saja.”
Karena tidak ingin mengecewakan temannya, papan yang ada rayapnya pun digunakan untuk membuat perahu. Selang beberapa hari, perahu pun selesai dan sudah bisa digunakan untuk melayari lautan.
Tapi beberapa tahun kemudian, rayap-rayap itu ternyata bertelur dan menetas. Rayap-rayap itu kemudian menggerogoti kayu kapal. Bahkan rayap-rayap itu menyebar kemana-mana hingga memakan kayu yang ada di lambung kapal.
Kapal terus digunakan dan tak seorang pun sadar hingga akhirnya, kayu-kayu perahu itu pun mulai keropos. Dan, ketika dihantam oleh ombak besar, air berhasil menembus masuk dari celah-celah dan lubang-lubang kayu.
Karena hujan juga sering turun dengan deras, para awak perahu tidak mampu lagi menguras air yang masuk ke dalam perahu sehingga akhirnya perahu itu karam. Di dalamnya terdapat barang-barang berharga dan nyawa manusia.
....
Sahabatku, Kalau saja kita sadar bahwa malapetaka besar ini sebenarnya berasal dari hal yang remeh dan tidak berharga seperti papan yang sudah kena rayap. Kalau saja ketika membuat perahu dahulu papan itu dibuang, tentu saja malapetaka ini bisa dicegah.
Dan, begitulah kalau pada kenyataannya kita sering tidak sadar kalau perbuatan-perbuatan kesalahan kecil dan remeh yang kita lakukan kadang-kadang justru malah menimbulkan malapetaka besar.
orang arif bijak pernah berkata :"Berhati-hatilah dan berhematlah atas pengeluaran-pengeluaran kecil. kebocoran kecil bisa mengaramkan kapal."
Semoga bermanfaat... Salam Motivasi...!
Karena tidak ingin mengecewakan temannya, papan yang ada rayapnya pun digunakan untuk membuat perahu. Selang beberapa hari, perahu pun selesai dan sudah bisa digunakan untuk melayari lautan.
Tapi beberapa tahun kemudian, rayap-rayap itu ternyata bertelur dan menetas. Rayap-rayap itu kemudian menggerogoti kayu kapal. Bahkan rayap-rayap itu menyebar kemana-mana hingga memakan kayu yang ada di lambung kapal.
Kapal terus digunakan dan tak seorang pun sadar hingga akhirnya, kayu-kayu perahu itu pun mulai keropos. Dan, ketika dihantam oleh ombak besar, air berhasil menembus masuk dari celah-celah dan lubang-lubang kayu.
Karena hujan juga sering turun dengan deras, para awak perahu tidak mampu lagi menguras air yang masuk ke dalam perahu sehingga akhirnya perahu itu karam. Di dalamnya terdapat barang-barang berharga dan nyawa manusia.
....
Sahabatku, Kalau saja kita sadar bahwa malapetaka besar ini sebenarnya berasal dari hal yang remeh dan tidak berharga seperti papan yang sudah kena rayap. Kalau saja ketika membuat perahu dahulu papan itu dibuang, tentu saja malapetaka ini bisa dicegah.
Dan, begitulah kalau pada kenyataannya kita sering tidak sadar kalau perbuatan-perbuatan kesalahan kecil dan remeh yang kita lakukan kadang-kadang justru malah menimbulkan malapetaka besar.
orang arif bijak pernah berkata :"Berhati-hatilah dan berhematlah atas pengeluaran-pengeluaran kecil. kebocoran kecil bisa mengaramkan kapal."
Semoga bermanfaat... Salam Motivasi...!
Falsafah Lima Jari
Sahabat, ada falsafah tentang lima jari kita...
1.. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.
2.. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
3.. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk.
4.. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
5.. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari kelingking?).
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).
Sahabat, Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?
Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi,saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh. Sudahkah kasih sayang anda hari ini bertambah? Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca... Salam MOTIVASI...!
1.. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.
2.. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
3.. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk.
4.. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
5.. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari kelingking?).
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).
Sahabat, Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?
Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi,saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh. Sudahkah kasih sayang anda hari ini bertambah? Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca... Salam MOTIVASI...!
Cerita Anak Kerang
Pada suatu hari ....seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan
mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang
merah dan lembek.
Anakku, kata sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan kita bangsa kerang sebuah tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa pedih dan sakit yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat, kata Ibunya dengan sendu namun lembut.
Maka si anak kerang pun melakukan nasihat ibundanya.Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan bertahun-tahun. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara
mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Makin lama mutiaranya makin besar. Rasa sakit menjadi terasa wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada seribu ekor kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
(Resonansi)
~~~
Sahabat, Kekecewaan dan penderitaan akan selalu ada dalam hidup kita. Seakan-akan Tuhan selalu mengambil kebahagiaan yang ada pada kita. Tidak...tidak seperti itu. Kita hanya harus bersabar terhadap segala sesuatu yang menimpa kita dan menanti ketetapan Tuhan. Dan semuanya akan berakhir dengan indah.Karena segala sesuatu yang baik akan selalu mengarah pada kebaikan.Kekecewaan dan penderitaan telah membuat seekor kerang biasa menjadi kerang luar biasa.Kekecewaan dan penderitaan pun akan dapat mengubah orang biasa menjadi orang luar biasa.
Terimakasih telah membaca cerita ini.. semoga bermanfaat...
Salam Motivasi...!
Anakku, kata sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan kita bangsa kerang sebuah tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa pedih dan sakit yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat, kata Ibunya dengan sendu namun lembut.
Maka si anak kerang pun melakukan nasihat ibundanya.Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan bertahun-tahun. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara
mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Makin lama mutiaranya makin besar. Rasa sakit menjadi terasa wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada seribu ekor kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
(Resonansi)
~~~
Sahabat, Kekecewaan dan penderitaan akan selalu ada dalam hidup kita. Seakan-akan Tuhan selalu mengambil kebahagiaan yang ada pada kita. Tidak...tidak seperti itu. Kita hanya harus bersabar terhadap segala sesuatu yang menimpa kita dan menanti ketetapan Tuhan. Dan semuanya akan berakhir dengan indah.Karena segala sesuatu yang baik akan selalu mengarah pada kebaikan.Kekecewaan dan penderitaan telah membuat seekor kerang biasa menjadi kerang luar biasa.Kekecewaan dan penderitaan pun akan dapat mengubah orang biasa menjadi orang luar biasa.
Terimakasih telah membaca cerita ini.. semoga bermanfaat...
Salam Motivasi...!
Sifat Kepiting
Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat
kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.
kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.
Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan
kepiting sawah.
kepiting sawah.
Kepiting
itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu
dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam
baskom/wadah, tanpa diikat.
Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap
untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan
ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom,
sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.
untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan
ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom,
sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.
Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil
buruannya selalu berusaha meloloskan diri.
buruannya selalu berusaha meloloskan diri.
Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.
Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom,
teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya
akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.
akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.
Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah
sekawanan kepiting yang dengki itu.
sekawanan kepiting yang dengki itu.
Begitu pula dalam kehidupan ini…
tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.
tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.
Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami
kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih
dengan jalan yang nggak bener.
kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih
dengan jalan yang nggak bener.
Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi,
sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera
kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.
sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera
kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.
Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau
persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting
dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.
persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting
dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.
Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam
suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.
suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.
Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’:
1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi)
yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam
bertindak
yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam
bertindak
2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan
dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang
akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.
dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang
akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.
..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom,
namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…
namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…
Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara
menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama.
Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda
menjadi pribadi yang sehat dan sukses.
menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama.
Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda
menjadi pribadi yang sehat dan sukses.
Sumber : motivation-live.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)