Senin, 15 Oktober 2012

Dikotomi Lingiustika



TUGAS LINGUISTIK

NIM                     : 102074026
NAMA                 : RUDI UMAR SUSANTO
KELAS                : PA 2010
JURUSAN           : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS        : BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS  : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Dikotomi Lingiustika

 Waktu        : 6 menit
 Kata Kunci          : 1). ► Deskriptif
 Preskriptif
                      2). ► Murni   
       ► Terapan
  3). ► Diakronis
       ► Sinkronis 
  4). ► Makro
       ► Mikro    
  5). ► Tipologis  
       ► Historis    


Pemahaman          :   Di dalam ilmu bahasa itu terdapat beberapa pembahasan yang harus di  kelompokkan antara lain :
1.           ► Deskriptif        : Ilmu Bahasa itu mempunyai sifat menggambarkan/menguraikan sesuatu hal menurut apa adanya pada masa tertentu
Preskriptif          : Ilmu bahasa itu di keluarkan lewat tuturan. Dalam bagian terdahulu sudah disebutkan bahwa bahasa adalah sebuah sistem bunyi. Jadi, bahasa itu adalah apa yang dilisankan, bahasa yang diucapkan, bukan yang dituliskan. Namun, linguistik sebenarnya tidak menutup diri terhadap bahasa tulis, sebab seperti sudah disebutkan juga pada bagian terdahulu bahwa apa pun yang berkenaan  dengan bahasa adalah juga menjadi objek linguistik.
2.           ► Murni    : Ilmu bahasa itu asli tanpa rekayasa, sebab bahasa itu langsung keluar dari pertuturan kita, sehingga bahasa tidak dapat terkontaminasi oleh orang lain.
► Terapan  : Ilmu bahasa itu  mempunyai sifat membutuhkan, sebab ilmu   bahasa pastilah membutuhkan ilmu dari bahasa lain. Jadi ilmu bahasa itu mengadopsi bahasa lain. Linguitik terapan berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau hubungan bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa untuk kepentingan masalah-masalah praktis yang terdapat di dalam masyarakat.
3.           ► Diakronis  : Ilmu bahasa itu berdasarkan sejarah, bersifat sejarah behasa. Sebab bahasa itu mengalami tiga tahap perkembangan, yaitu tahap pertama yang disebut tahap spekulasi, tahap yang kedua yang disebut tahap observasi dan klasifikasi, dan tahap ketiga yang disebut tahap perumusan teori. Pada tahap spekulasi, pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris, melainkan pada dongeng atau cerita rekaan belaka. Pada tahap klasifikasi dan observasi para ahli bahasa mengadakan pengamatan dan penggolongan terhadap bahasa-bahasa yang diselidiki, tetapi belum sampai merumuskan teori.
     ► Sinkronis  : bahasa yang mempunyai struktur. Sebab mengkaji bahasa pada masa yang terbatas.
4.           ► Makro    : linguistik itu bersifat besar. Besar dalam arti menyelidiki bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, lebih banyak membahas faktor luar-bahasanya itu dari pada struktur internal bahasa.
► Mikro     : Linguistik itu bersifat kecil. Bisa dikatakan ilmu bahasa kecil mengarahkan kajiannya pada struktur internal suatu bahasa tertentu atau struktur internal bahasa pada umumnya.
5.           ► Tipologis   :  Ilmu pembagian menurut kesamaan tipe atau tipe-tipe yang terdapat pada sejumlah bahasa. Tipe ini merupakan unsur tertentu yang dapat timbul berulang-ulang dalam suatu bahasa.
► Historis     :  Dalam pembahasan kali ini, historis itu sebenarnya sama halnya denga diakronis. Tetapi kalau historis ini lebih menonjolkan sejarah dari awal mula perkembangan linguistik. Contoh : sejarah linguistik mempunyai beberapa babak antara lain, Linguistik Tradisional, Linguistik Struktural dan Linguistik Tranformasional.

INVESTIGASI IMBUHAN BER-,YANG KELUAR DARI PAROLE ALAMIAH


INVESTIGASI IMBUHAN BER-,YANG KELUAR DARI PAROLE ALAMIAH



OLEH
RUDI UMAR SUSANTO
102074026
PENDIDIKAN A 2010
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


ABSTRAK
           
Keadaan masyarakat saat ini kemajuaan sangat berkembang pesat, terutama pada segi bahasa. Mereka menggunakan bahasa untuk sarana berinteraksi dengan sesama masyarakat. Dahulu masyarakat kelas atas saja yang menggunakan bahasa yang benar dan baik, namun sekarang bukan hanya masyarakat kelas atas saja yang menggunakan bahasa yang baik dan benar saat ini masyarakat kelas bawah juga berkembang menggunakan bahasa yang baik dan benar. Namun kebanyakkan masyaraka saat ini tidak tahu, bahwa bahasa yang mereka gunakan itu terdapat suatu kata yang terdiri dari imbuan ditambah kata dasar. Walaupun sama-sama imbuannya tapi pelafalannya berbeda. Mereka mengucapkan kata belantara sebenarnya mereka tidak tahu, dari mana kata bel tersebut, dan masih banyak lagi pembahasan. Lebih jelas akan diterangkan dibawah ini.
           
Kata Kunci:
1.      Awalan Ber- akan mengambil bentuk be-.
2.      Awalan Ber- akan mengambil bentuk ber-.
3.      Awalan Ber- akan mengambil bentuk bel-.

            Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi, manusia dituntut dapat berkomunikasi dengan baik antar sesamanya. Bentuk komunikasi yang dapat dilakukan  adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa, karena pada kenyataannya bahasa merupakan alat komunikasi.
Di Era Globalisasi saat ini, banyak sekali masyarakat yang berinteraksi dengan menggunakan bahasa baku maupun bahasa kurang baku. Kebanyakkan bahasa baku lebih banyak di pakai oleh orang-orang berdasi (orang-orang intelektual), namun sebaliknya penggunaan bahasa kurang baku kebanyakkan digunakan oleh para masyarakat kelas bawah. Walaupun demikian tidak menutup kemungkunan orang-orang yang berintelektual malahan menggunakan bahasa kurang baku begitu juga sebaliknya untuk masyarakat kelas bawah ada yang menggunakan bahasa baku.
            Berbagai percakapan yang pernah kita dengar, bahwa kalimat yang mereka bicarakan pastilah ada suatu kata dasar yang ditambah dengan imbuan.
            Oleh karena itu, sebagai seseorang yang mempelajari Linguistik atau ilmu bahasa haruslah tahu dan mengerti apa yang menyebabkan kata tersebut diberi imbuan.
            Walaupun sama-sama diberi imbuan tetapi pelafalan yang keluar dari mulut itu terdengar berbeda. Kita ambil saja contoh : Ber- bisa berubah pelafalannya menjadi Ber-, Be- dan Bel.
            Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginannya kepada orang lain. Dengan bahasa pula seseorang dapat menerima pesan dari orang lain. Bahasa indonesia memiliki beberapa imbuhan.
Awalan Ber- sering dipakai untuk membentuk kata yang berasak dari kata dasar tertentu baik yang berhuruf depan huruf konsonan maupun huruf vokal. Awalan ini sering dijupai terletak diawal kata dasar yang lebih dibubuhkan awalan Ber-. Akan tetapi pada satu hal yang masih terasa janggal dalam hal ini yaitu aturan atau kaidah yang mengikat dalam penggunaan awalan Ber- dalam kata dasar yang ditempelinya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengetahui kaidahnya. Dalam hal ini kata yang berawalan Ber- diperoleh dari tuturan langsung orang-orang yang tinggal disekitar kita.
Pengguna Awalan ber- mempunyai kaidah: Awalan Ber- Sesuai dengan kata dasar yang mengikutinya, awalan ber-mempunyai tiga bentuk yaitu : Ber-, Be-, dan Bel, yang selanjutnya Be- dan Bel- disebut Alomorf dari morfem Ber-,
Misalnya        :

1. Awalan Ber- akan mengambil bentuk be-
Awalan Ber- akan mengambil bentuk be-, Apabila diikuti oleh kata dasar yang fonem awalannya /r/: 22/B1/NF/X/2010 dan sebagainya. Contoh tersebut dapat dilihat di pengkodean.
Namun tidak hanya itu saja awalan ber akan mengambil bentuk be walaupun tidak dawali dengan awalan /r/ tetapi diganti dengan awalan /er/. Kita ambil contoh 23/B1/NF/X/2010 dan 24/B1/NF/X/2010. Contoh tersebut dapat dilihat di pengkodean.
           
2. Awalan Ber- akan mengambil bentuk ber- 
Awalan Ber- akan mengambil bentuk ber-, Apabila diikuti oleh kata dasar  yang selain pada pion 1 dan poin 3. Kita ambil contoh saja, pada pengkodean, antara lain;  
01/B2/F/X/2010                                                                 15/B2/NF/X/2010
02/B2/F/X/2010                                                                 16/B2/NF/X/2010
03/B2/F/X/2010                                                                 17/B2/NF/X/2010
04/B2/F/X/2010                                                                 18/B2/NF/X/2010
05/B2/F/X/2010                                                                 19/B2/NF/X/2010
06/B2/F/X/2010                                                                 20/B2/NF/X/2010
07/B2/F/X/2010                                                                 21/B2/NF/X/2010
Nah. Dari survey yang saya teliti yang paling banyak, saya menemukan awalan ber- tetap menjadi ber.

3.Awalan Ber- akan mengambil bentuk bel-
Awalan Ber- akan mengambil bentuk bel-, Apabila diikuti oleh kata dasar Ajar dan Antara. Hanya dua kata dasar itu saja yang membuat awalan ber- menjadi bel-. Kita ambil contoh yang tertera dalam pengkodean:
25/B3/NF/X/2010
26/B3/NF/X/2010

            Dari kata-kata yang tertutur secara langsung tersebut yang didalamnya tersisipi kata berawalan Ber- dapat dibuat suatu pengklasifikasian data terhadap kata-kata berawalan Ber- sebagai hasil pengamatan.
           
 Di sini perlu diperhatikan bahwa bahasa Prancis mempunyai dua istilah, yaitu langue dan langage dengan makna yang berbeda. Langue berarti suatu bahasa tertentu, seperti bahasa inggris, bahasa jawa atau bahasa prancis. Sedangkan Langage berarti bahasa secara umum. Disamping istilah langue dan langage ada juga  Parole, parole adalah bahasa dalam wujudnya yang nyata, yang konkret, yaitu yang berupa ujaran.

Dari pengertian diatas, kita hubungkan dengan bahasa indonesia. Sebenarnya antara bahasa prancis, bahasa inggris maupun mahasa indonesia mempuyai persamaan yang signifikan.

Maka dari itu, kita akan menjelaskan secara singkat, padat dan detail sebagai berikut :
Langue : imbuan ber-, hanya terdapat pada bahasa indonesia. Bahasa lain tidak akan memiliki imbuan tersebut. Imbuhan ber- Sesuai dengan kata dasar yang mengikutinya, awalan ber-mempunyai tiga bentuk yaitu : Ber-, Be-, dan Bel, yang selanjutnya Be- dan Bel- disebut Alomorf dari morfem Ber-,
Langage : Bahasa indonesia memikiki karakteristik tersendiri, begitu juga manusia yang menggunakan bahasa indonesia mempunyai perbedaan yang signifikan. Langage itu mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya, bahasa yang menjadi alat interaksi sosial milik manusia.
            Kata bahasa indonesia berubah dapat dianalisis menjadi dua dua buah morfem, yaitu morfem ber-, dan ubah. Morfem ber- disebut sebagai morfem kausatif karena memberi makna “sebabkan jadi”, berubah berarti “sebabkan sesuatu menjadi ubah”.

Parole : Seseorang yang melafalkan sesuatu kata yang terdapat Imbuan Ber-, morfem Ber-memiliki pelafalan yang berbeda-beda, ada yang ber-, be-, bel,


SIMPULAN

Awalan Ber- Sesuai dengan kata dasar yang mengikutinya, awalan ber-mempunyai tiga bentuk yaitu : Ber-, Be-, dan Bel, yang selanjutnya Be- dan Bel- disebut Alomorf dari morfem Ber-,
  • Awalan Ber- akan mengambil bentuk be-, Apabila diikuti oleh kata dasar yang fonem awalannya /r/: 22/B1/NF/X/2010 dan sebagainya. Contoh tersebut dapat dilihat di pengkodean.
Namun tidak hanya itu saja awalan ber akan mengambil bentuk be walaupun tidak dawali dengan awalan /r/ tetapi diganti dengan awalan /er/. Kita ambil contoh 23/B1/NF/X/2010 dan 24/B1/NF/X/2010. Contoh tersebut dapat dilihat di pengkodean.
  • Awalan Ber- akan mengambil bentuk ber-, Apabila diikuti oleh kata dasar  yang selain pada pion 1 dan poin 3. Kita ambil contoh saja, pada pengkodean, antara lain; 
01/B2/F/X/2010                                                     16/B2/NF/X/2010 
15/B2/NF/X/2010                                                 17/B2/NF/X/2010
02/B2/F/X/2010                                                     18/B2/NF/X/2010
03/B2/F/X/2010                                                     19/B2/NF/X/2010
04/B2/F/X/2010                                                     20/B2/NF/X/2010
05/B2/F/X/2010                                                     21/B2/NF/X/2010
06/B2/F/X/2010                                                                
07/B2/F/X/2010                                                                
Nah. Dari survey yang saya teliti yang paling banyak kita menemukan awalan ber- tetap menjadi ber.
·         Awalan Ber- akan mengambil bentuk bel-, Apabila diikuti oleh kata dasar Ajar dan Antara. Hanya dua kata dasar itu saja yang membuat awalan ber- menjadi bel-. Kita ambil contoh yang tertera dalam penkodean:
25/B3/NF/X/2010
26/B3/NF/X/2010


                                                                          Surabaya, 17 November 2010

DAFTAR RUJUKAN

Kumpulan Kata-kata Ber-. Kelas PA ’10. 2010. Jurusan Bahasa Indonesia.

Pengkodean:
01/B2/F/X/2010                                                                 15/B2/NF/X/2010
02/B2/F/X/2010                                                                 16/B2/NF/X/2010
03/B2/F/X/2010                                                                 17/B2/NF/X/2010
04/B2/F/X/2010                                                                 18/B2/NF/X/2010
05/B2/F/X/2010                                                                 19/B2/NF/X/2010
06/B2/F/X/2010                                                                 20/B2/NF/X/2010
07/B2/F/X/2010                                                                 21/B2/NF/X/2010
08/B2/F/X/2010                                                                 22/B1/NF/X/2010
09/B2/F/X/2010                                                                 23/B1/NF/X/2010
10/B2/F/X/2010                                                                 24/B1/NF/X/2010
11/B2/F/X/2010                                                                 25/B3/NF/X/2010
12/B2/NF/X/2010                                                             26/B3/NF/X/2010
13/B2/NF/X/2010
14/B2/NF/X/2010



LAMPIRAN
Keterangan Pengkodean diatas antara lain:
01/B1/F/X/2010
Kolom Pertama                    : Menunjukkan Nomor Data. Contoh, (01)
Kolom Kedua                       : Menunjukkan Perubahan Imbuan.
  Contoh, (B1,B2,B3)
  Ket, B1 : Imbuan Ber-, Menjadi Be-.
          B2 : Imbuan Ber-, Menjadi Ber-.
          B3 : Imbuan Ber-, Menjadi Bel-.


Kolom Ketiga                       : Menunjukkan Jenis Kalimat.
                                                  Contoh, (NF,F)
                                                  Ket, NF : Menunjukkan Kalimat Non
                                                                    Formal                                      
                                                          F    : Menunjukkan Kalimat Formal
Kolom Keempat                   : Menunjukkan Bulan. Contoh, (X)
Kolom Kelima                      : Menunjukkan Tahun. Contoh, (2010)



Ketengan : 
  1. Ayo berjanji padaku, kamu harus datang, jangan sampai tidak datang yo......!
  2. Besok aku Bersepeda Ria dengan temen-temen pean tidak ikut ta.........?
  3. Cewek yang Berbaju merah itu namanya siapa ya.....? Begini aja Jok nanti tak selidiki teurs tak cari namanya....Oke..!!!!!! 
  4. Setiap orang mempunyai cara berfikir yang berbeda
  5. Kehidupan bersama itu bagus
  6. Memperbanyak berkomunikasi dengan orang lain
  7. Terima kasih telah berbelanja di Indomaret
  8. Mba’ sampean berganti baju disana saja
  9. Kalau secara sosiologis itu, cirinya mudah bergaul
  10. Kemampuan anak bersifat fleksibel
  11. Pusat syaraf berfungsi untuk menerima pengaruh dari luar
  12. Kemarin disini ada yang berkelahi
  13. Kamu harus berusaha untuk tetap bisa
  14. Kita harus bersilaturahmi antar sesama
  15. Iya aku tahu kok, kalau kita harus berbahasa indonesia yang baik
  16. Berhubung teman-teman banyak yang berbahasa jawa
  17. Mendingan kita bersantai ria aja disini sambil duduk-duduk
  18. Ya sudahlah kita berdiskusi masalah ini dengan kepala dingin aja
  19. Bersandar disini enak banget lho
  20. Kamu bakalan keluar bersama siapa?
  21. Iihh,,, Klanting dan putri ayu berkolaborasi lho.
  22. Rud... Pean kenal ta, cewek yang Berambut panjang itu...?
  23. Bapak-bapak itu loh.. Bekerja sangat keras sekali, kalau melihat kejadian ini aku ingat bapakku yang ada di rumah.
  24. ............... Aku punya teman, dia Beternak ikan lele, rumahnya di Wiyung.. kamu mau kesana ta.... untuk melihat-lihat ikan lelenya.
  25. Tadi aku nonton televisi, kalau tidak salah di TV One. Disitu menceritakan keadaan hutan Belantara.
  26. Ayo Temen-Temen Kita Belajar bareng.