Sabtu, 18 Juni 2011

SANG PEMENANG KEHIDUPAN

• Seorang yang lemah, baik dari sisi fisik maupun financial, namun menyadari kelemahannya, sebenarnya punya keunggulan ketika dia kemudian tidak terlalu sombong untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, melatih diri sekuat tenaga, dan menyandarkan peruntungannya hanya kepada Yang Maha Kaya Lagi Maha Bijaksana.
• Untuk bias memenangi kehidupan, kita harus paham konsep dasar kehidupan, potensi diri, dan tahu cara mewujudkannya.
• Di dalam kehidupan ini, kita tidak mungkin menjadi, berbuat, dan memiliki segalanya yang ada di dalam dunia kita yang besar dan indah ini. Anda perlu membuat suatu pilihan. Anda harus memilih dan pilihan-pilihan yang anda buat pada gilirannya akan menentukkan seberapa sukses Anda di dalam delapan bidang penting kehidupan ini; kebahagiaan, kesehatan, kedamaian, kemakmuran, ketenteraman, persahabatan, keluarga, dan pengharapan. Semuanya bergantung pada Anda untuk memilih yang baik.
• Allah menciptakan puluhan juta sperma (tidak cukup satu) untuk berkompetisi membuahi satu sel telur dan harus berinteraksi dengan saluran reproduksi wanita yang panjang berliku agar terkapasitasi mendapatkan lompatan-lompatan potensi metabolism eshingga menghasilkan satu individu baru terbentuk-Nya. Kompetensi dan interaksi di jalan panjang berliku memang harus menjadi bagiann pemenang kehidupan menuju singgasana-Nya.
• Ekspresi cinta yang diejawantakan dalam karya. Banyak refleksi inspirasi untuk menjadi pemenang kehidupan yang disampaikan berdasarkan realitas, konsep, dan arahan praktis.

JANGAN MENYESALI KEKURANGANMU

Para pemenang kehidupan, pendidikan di negeri kita saat ini menjadi kebutuhan tersier. Saya mengatakan demikian karena tingginya biaya untuk mengenyam bangku edukasi, hingga ada slogan “orang Miskin Dilarang Sekolah”. Sayang. Sungguh disayangkan. Pada saat negeri kita membutuhkan manusia-manusia cerdas untuk keluar dari keterpurukan, pendidikan yang seharusnya dinomor-satukan, malah jadi sangat sulit dinikmati.
Saya jadi ingat dengan cerita yang diberikan oleh temanku. Dia berada di Jepang. Sewaktu di Negeri Sakura itu, Rudi Umar Susanto sempat homestay di rumah Takashi (Ayah homestay) dan Yuniko (Ibu homestay). Takashi dan Yuniko tahu bagaimana menderitanya rakyat Jepang pasca jatuhnya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki oleh tentara sekutu. Ratusan ribu nyawa penduduk jepang melayang sia-sia, hanya gara-gara arogansi sekutu. Sungguh menyedihkan. Jepang yang secara infrastruktur luluh lantak, ditinggal oleh ratusan ribu nyawa. Si pemilik nyawa yang selamat pun masih harus menghadapi berbagai zat radioaktif yang berbahaya akibat radiasi bom atom.
Apakah yang pertama kali dilakukan oleh pemerintah negeri Jepang untuk membangun negerinya? Mereka tidak terfokus pada gedung yang hancur, mereka tidak untuk mencari dokter dan para guru. Ya, mereka membutuhkan dokter untuk menyembuhkan fisik jutaan warganya yang terluka. Di sisi lain, mereka juga memerlukan motivator untuk menyegarkan pikiran para penduduknya yang sedang depresi dan putus asa. Ya, mereka membutuhkan pendidik. Pendidikan yang seharusnya menjadi kebutuhan primer setiap orang.
Meski dalam masa-masa yang sulit seperti saat ini, tidak sedikit penduduk negeri kita yang mengutamakan untuk bisa duduk di bangku sekolah. Tak sedikit pula yang ingin menuntut ilmu setinggi mungkin. Demikian pula dengan Rudi Umar Susanto. Dalam kondisi yang serba terbatas, Rudi bertekad untuk menempuh jalur perkuliahan. Padahal, dana yang dia miliki untuk masuk perguruan tinggi adalah nol rupiah.
Setelah menamatkan SMA, Rudi diterima PMDK Bidik Misi di sebuah PTN. Kesulitanpun melanda Rudi, saat semester satu akan berakhir.

Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja


Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja

By : Rodeo U. S.
From : Water Center

            Dapat didefinisikan sebagai kondisi sehat dari siste, fungsi dan proses alat reproduksi. Pengertian sehat tidak semata berrati terbebas dari penyakit atau kecacatan, namun juga sehat secara mental serta social – cultural. Kesehatan reproduksi meliputi :

Q      Pengenalan mengenai system, proses dan fungsi alat reproduksi.
Q      Pengetahuan tentang tumbuh kembang remaja.
Q      Pendewasaan usia perkawinan dan perencanaan kehamilan.
Q      Penyakit menural seksual dan HIV/AIDS serta terhadap kesehatan reproduksi.
Q      Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi.

Tumbuh Kembang Remaja

            Masa  remaja merupakan peralihan dari masa anak – anak menuju masa dewasa. Terjadinya perubahan fisik dan psikis. Tahapan dalam fase ini sangat menentukan bagi masa depan.

          Pertumbuhan fisik pada perenpuan :
1.     Mulai menstruasi
2.     Payudara dan pantat membesar
3.     Indung telur membesar
4.     Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat
5.     Vagina mengeluarkan cairan
6.     Mulai tumbuh buluketiak dan sekitar vagina
7.     Tumbuh bertambah tinggi

Pertumbuhan fisik pada laki – laki :
1.      Terjadinya perubahan suara menjadi besar dan mantap
2.      Tumbuh bulu di sekitar ketiak dan alat kemaluan
3.      Tumbuh kumis

Rabu, 15 Juni 2011

Remaja Sehat Gresik Tanpa pergaulan bebas


Dasar
1.     Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2.    Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
3.    Keputusan  Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 080 tahun 1988 Tentang Pola  Mekanisme Pembinaan Pramuka  Penegak dan Pramuka Pandega
4.    Keputusan  Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 214 tahun 2007 Tentang Petujuk Penyelenggaraan Dewan Kerja
5.    Keputusan Kwartir Daerah Jawa Timur No. 50 tahun 2007 tentang Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja (PIK Remaja) di wilayah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur

Tujuan 
 Umum
        Meningkatkan pengetahuan Remaja, mengenai Kesehatan Reproduksi beserta aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas Remaja, sekaligus mengenai problematika Remaja saat ini.

 Khusus
1.     Mengupayakan terbentuknya PIK Remaja di setiap Kwartir Ranting
2.    Adanya Pendidik Sebaya yang berkualitas di setiap PIK Remaja di wilayah Kabupaten Gresik
3.    Tumbuhnya kesadaran Kesehatan oleh Remaja
4.    Remaja semakin peduli terhadap lingkungan dan cenderung turut berpartisipasi aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat
5.    Remaja semakin peduli terhadap Pergaualan diri sendiri dan cenderung turut berpartisipasi aktif dalam menciptakan Pergaulan Hidup yang sehat